AGLAONEMA :  termasuk ke dalam kategori tanaman wisma sari nan memiliki nilai hemat tinggi. Tanaman ini memiliki estetika nan terletak pada komposisi daunnya nan berwarna warni. Aglaonema merupakan tanaman tahunan nan bisa tumbuh di ruangan nan mendapatkan sinar. Tanaman ini banyak dibudidayakan di DKI Jakarta, khususnya Jalarta Selatan dan Jakarta Barat.
Lantas, bagaimana awal cerita kemunculan tanaman hias ini hingga akhirnya dapat menjadi tanaman nan banyak digemari? Anda tentu penasaran, bukan? Nah, agar rasa panasaran Anda sedikit terobati, pada kesempatan kali ini, penulis akan memperkenalkan tanaman hias ini kepada pembaca. Adapun pembahasan nan akan tersaji dalam artikel ini yakni tentang sejarah tanaman hias Aglaonema, asal dan karakteristik aglaonema, serta kegunaannya.

Sejarah Tanaman Hias Aglaonema

Awal mula kehadiran tanaman hias ini di Indonesia tiidak dapat dilepaskan dari nama penyilang pertama Agleonema di Indonesia. Adalah Gregoruis Hambali, atau nan di kalangan kolektor tanaman hias lebih dikenal dengan sebutan Pak Greg, nan menjadi “mak comblang” Agleonema. Berkat tangan dingin dan ketekunannya dalam mengurusi Aglaonema, saat ini sudah banyak bermunculan varietas baru dari Aglaonema nan kini tengah menjadi tren di kalangan kolektor tanaman hias.
Cerita dimulai pada 1997 silam ketika pak Greg sukses menciptakan sebuah karya fenomenal, yakni Pride of Sumetera dan Donna Carmen. Tanaman hias nan diciptakannya ini mendapatkan perhatian besar dari kalangan kolektor tanah air. Ya, karyanya ini menjadi salah satu tanaman ghias termahal nan ada di Indonesia sebab dihargai dengan cara menghitung per lembar daunnya.
Sejak 1998, berkat karya Pak Greg ini akhirnya global mengenal tanaman hias Aglaonema hibrida pertama nan memiliki rona merah. Sebelumnya, global hanya mengetahui bahwa Aglaonema ini hanya memiliki rona kuning, hijau, maupun varigata. Bahkan beberapa pengembang tanaman hias dari Thailand pun terkejut dengan keistimewaan Pride of Sumetera ini hingga akhirnya mereka berlomba buat menyilang Agleonema rona merah ini dan memproduksinya buat konsumsi dunia.
Secara etimologi, ata Aglaonema berasal dari bahasa Yunani, agloos dan nema atau nematos. Agloos berarti terang, sedang nema artinya tunggal atau nematos artinya jamak. Di beberapa tempat, nama aglaonema seringkali diidentikkan dengan benang sari atau stamen. Padahal, jika diperhatikan dengan saksama, benang sari pada Aglaonema sangat kecil dan tertutup oleh seludang, serta tak mengkilap.
Orang nan pertama kali menamai Aglaonema ialah Heinrich Wilhem Schoot, seorang pakar nabati asal Cekoslovakia. Meski nan pertama kali menamai tanaman hias Aglaonema ini merupakan orang cekoslovakia, sebenarnya tanaman hias ini sudah dikenal di Indonesia sejak lama. Bahkan, menurut catatan nan terdapat di Kebun Raya Bogor, beberapa jenis tanaman aglaonema atau sri rezeki ini sudah ditanam sejak 1920.
Di Indonesia, sebutan Aglaonema tak tak begitu dikenal, sebab masyarakat Indonesia lebih mengenalnya sebagai tanaman sri rezeki. Ya, penamaannya itu mungkin sebab harga tanaman hias ini memiliki harga nan menjulang tinggi dibanding dengan harga tanaman hias lainnya. Bahkan, di Indonesia ada kepercayaan, jika seseorang menanam sri rezeki dan pada tanaman itu tumbuh tunas baru, maka si penanam akan mendapatkan tambahan rezeki pula.
Secara biologi, tanaman Aglaonema termasuk ke dalam kelas Angiospermae, ordo Monocotyledoneae, dan family Araceae. Tanaman ini merupakan tanaman nan berasal dari Asia Tropika nan memang sudah tak asing lagi di telinga para pecinta tanaman hias dunia. Aglaonema ini memiliki karakteristik spesifik nan membedakannya dengan tanaman hias lain.
Aglaonema memiliki daun nan sangat indah. Estetika pada daunnya terletak pada bentuk, corak, dan warnanya nan bermacam-macam. Aglaonema merupakan tanaman nan kuat sebab bisa tumbuh di berbagai sudut ruangan. Tanaman ini dapat tetap tumbuh meski intensitas cahaya matahari nan didapatnya rendah. Tanaman ini mampu bertahan dari pengaruh AC dan mampu bertahan tanpa perawatan nan intensif.
Tanaman hias Aglaonema sangat menyukai loka nan teduh dan tak terkena sinar matahari langsung. Selain itu tanaman ini pun menyukai tanah nan lembab sebab memiliki akar serabut nan tak berkambium. Aglaonema termasuk tanaman nan memerlukan pasokan air nan sangat banyak buat diserap akar. Meskipun sudah diberi pupuk, jika pasokan airnya kurang, tanaman ini akan mati.
Aglaonema ini memiliki beberapa jenis berbeda dilihat dari rona daunnya. Ada Aglaonema berwarna hijau daun, Algeonema berwarna corak, Aglaonema berwarna merah, dan ada Aglaonema berwarna putih. Dari kesemua jenisnya itu, jika Anda hendak membudidayakannya sebaiknya memilih aglaonema nan berwarna hijau, sebab jenis ini terhitung nan paling mudah melahirkan anakan baru.

Kegunaan Tanaman Hias Aglaonema

Sebagai salah satu tanaman hias daun, Aglaonema merupakan tanaman nan dapat di pajang di seluruh sudut ruangan. Pesona daunnya nan bercorak atau motof dekoratif akan terlihat lebih paripurna jika ditanam dalam pot nan serasi. Selain itu, warna-warni pada daunnya akan menyejukkan setiap mata nan memandangnya. Sebagaimana fungsinya sebagai tanaman hias, beberapa manfaat Aglaonema ini di antaranya sebagai berikut.
Axact

KAOS DISTRO

KAOS DISTRO adalah blog membahas tentang cara pembuatan Kaos Distro sampai bagaimana cara menjual Kaos Distro Online maupun offline, Silakan cari arti www.kaosdistro.web.id..Terima Kasih telah berkunjung di blog sederhana ini, Jika antum PRODUSEN KAOS DISTRO MAU KERJASAMA SILAKAN KONTAK NO TLP YANG ADA DI WWW.KAOSDISTRO.WEB.ID

Post A Comment:

0 comments: