Articles by "TANAMAN AGLAONEMA"
Tampilkan postingan dengan label TANAMAN AGLAONEMA. Tampilkan semua postingan
Kesalahan yang bisa berakibat kematian aglaonema
AGLAONEMA : Meskipun merawat bunga jenis ini sebenarnya cukup mudah dan tidak memerlukan keahlian tertentu, akan tetapi apabila kita salah dalam melakukan perawatan si ratu daun tersebut akan bisa fatal akibatnya. Kelalaian dan kesalahan perawatan bisa berakibat aglaonema teraniaya bahkan berakhir dengan kematian.
Kesalahan-kesalahan yang bisa menyengsarakan aglaonema, antara lain :
Kekeringan. Sebagaimana diketahui bahwa aglaon
Sinar matahari yang berlebihan. Aglaonema tidak tahan dengan sinar matahari yang berlebihan, di habitat aslinya aglaonema tumbuh di bawah pohon-pohon besar. Oleh karenanya, ketika dipelihara di rumah penempatan aglaonema perlu diatur agar dia hanya terkena sinar matahari 40% saja, apabila dia ditempatkan dibawah sinar matahari penuh maka daunnya menjadi kusam, layu, kemudian mati.
Media tanam telalu padat dan keras. Sebenarnya yang dibutuhkan aglaonema adalah media tanam yang ringan dan mampu menahan air, sehingga apabila media tanam terlalu padat tentu akan sangat mengganggu perakarannya. Idealnya, media tanam yang tepat adalah yang ringan, kaya unsur hara, dan mampu menahan air. untuk memenuhi kebutuhan itu, media tanam yang dianjurkan adalah campuran antara humus, sekam bakar, pakis, dan cocopeat, dengan perbandingan 1:1:1:1
Kesalahan pemupukan.Sebagus apapun media yang digunakan, pemupukan tetap harus dilakukan, sehingga tanaman tidak kekurangan unsur hara. Akan tetapi, pemupukan harus dilakukan secara berimbang, dan jangan berlebihan, pemupukan yang dilakukan secara berlebihan justru akan berakibat fatal baginya. Dalam hal pemupukan, sangat dianjurkan penggunaan pupuk yang slow release (seperti dekastar) sehingga pemupukan bisa terkendali untuk waktu yang lama.
ema adalah tanaman yang memerlukan kelembaban tinggi, kekurangan dalam penyiraman menjadikan media tanam mengering dan tingkat kelembaban menurun, pada akhirnya mengakibatkan aglaonema menjadi layu kemudian mati.Sinar matahari yang berlebihan. Aglaonema tidak tahan dengan sinar matahari yang berlebihan, di habitat aslinya aglaonema tumbuh di bawah pohon-pohon besar. Oleh karenanya, ketika dipelihara di rumah penempatan aglaonema perlu diatur agar dia hanya terkena sinar matahari 40% saja, apabila dia ditempatkan dibawah sinar matahari penuh maka daunnya menjadi kusam, layu, kemudian mati.
Media tanam telalu padat dan keras. Sebenarnya yang dibutuhkan aglaonema adalah media tanam yang ringan dan mampu menahan air, sehingga apabila media tanam terlalu padat tentu akan sangat mengganggu perakarannya. Idealnya, media tanam yang tepat adalah yang ringan, kaya unsur hara, dan mampu menahan air. untuk memenuhi kebutuhan itu, media tanam yang dianjurkan adalah campuran antara humus, sekam bakar, pakis, dan cocopeat, dengan perbandingan 1:1:1:1
Kesalahan pemupukan.Sebagus apapun media yang digunakan, pemupukan tetap harus dilakukan, sehingga tanaman tidak kekurangan unsur hara. Akan tetapi, pemupukan harus dilakukan secara berimbang, dan jangan berlebihan, pemupukan yang dilakukan secara berlebihan justru akan berakibat fatal baginya. Dalam hal pemupukan, sangat dianjurkan penggunaan pupuk yang slow release (seperti dekastar) sehingga pemupukan bisa terkendali untuk waktu yang lama.
Beberapa hal diatas, tentu harus mendapat perhatian bagi siapapun penghobbi aglaonema, agar si ratu dapat tumbuh sehat dan rimbun.
SUMBER TANAMAN AGLAONEMA
SUMBER TANAMAN AGLAONEMA
Pupuk Terbaik Aglaonema
AGLAONEMA : Banyak persepsi yang mengatakan kalau aglaonema harus menggunakan unsur yang netral/seimbang saat pemberian unsur makro, terutama NPK. Namun sebenarnya, ada dua unsur yang memberikan efek paling berpengaruh pada tampilan aglaonema dewasa. Fosfor dengan simbol P dan kalium dengan simbol K, keduannya merupakan kunci mendapatkan aglaonema berkualitas.
Unsur NPK (Nitrogen Fosfor Kalium) memang unsur makro yang memegang peranan penting dalam pertumbuhan, sehingga hampir semua pupuk akan mengambil unsur ini sebagai poin penting. Hanya yang membedakan adalah jumlah komposisi dan kandungan zat terlarut yang dimasukkan.
Kondisi perbedaan komposisi NPK memang harus dilakukan untuk menyesuaikan dengan tahapan usia tanaman. Sebab saat bibit, remaja, dewasa, dan indukan punya kebutuhan unsur makro yang tak sama. Jadi untuk perkembangan maksimal, kebutuhan pupuk juga harus menyesuaikan, agar mendapatkan hasil yang sesuai dengan keinginan.
Aglaonema memang unik, karena pertumbuhan tanaman diupayakan untuk menghasilkan tanaman yang sehat dan mampu mengeluarkan karakter warna. Di sini, kebutuhan kedua faktor itu bisa dipenuhi dengan mengandalkan unsur P dan K yang mempunyai komposisi lebih besar. Namun bukan berarti Nitrogen (N) dilupakan, karena unsur ini tetap dibutuhkan, tapi untuk usia aglaonema dewasa kebutuhan unsur ini tak terlalu besar.
Unsur P dalam bentuk H2 PO4-HPO4 2 -sangat penting untuk proses respirasi yang ada di bawah permukaan daun melalui stomata. Selanjutnya untuk regenerasi, yaitu membentuk pembelahan sel. Fosfor juga berperan penting dalam penyusunan asam nukleat dan molekul ATP untuk transfer energi.
PEMUPUKAN TERBAIK UNTUK AGLAONEMA : Baik bila terjadi proses yang terjadi di permukaan daun, seperti respirasi dan transfer energi, maka otomatis struktur yang dimiliki juga mengikutinya. Pada daun aglaonema akan membuat daun terlihat lebih mengkilat dan warna lebih keluar. Sebab, P juga mendukung proses fotosintesis sebagai pabrik pengolahan makanan di tanaman.
Gejala kekurangan unsur P akan menyebabkan,warna hijau daun lebih gelap dari yang normal. Selain itu, daun di bagian bawah sering berwarna keunguan, terutama diantara tulang-tulang daun. Parahnya, di tahap kritis daun akan terlihat rapuh dan mudah layu, seperti tak mempunyai kekuatan untuk berdiri dan akhirnya menghambat pertumbuhan daun baru aglaonema.
Dari paparan itu, jelas penting untuk memenuhi kandungan P dalam pot aglaonema. Sebab, sebagai tanaman yang dipelihara dalam pot sirkulasi unsur hara lebih rendah dibandingkan penanaman dalam tanah, sehingga wajib diberikan unsur tambahan dengan memberikan pupuk NPK. Selain dari kimia, unsur P juga bisa didapat dari humus bambu. Namun perlu dijaga sterilisasinya.
Unsur lain yang juga memegang peranan penting adalah Kalium (K) dalam bentuk ion K+ yang larut dalam air tanah. Kalium akan memberikan bantuan untuk pembentukan protein dan karbohidrat. Selain itu, juga memperkuat jaringan tanaman sekaligus membentuk anti-bodi untuk melawan penyakit. Unsur ini juga ikut mengaktifkan enzim, terutama yang terkonsentrasi pada jaringan meristem.
Kekurangan unsur ini jelas akan membuat tanaman mudah terserang penyakit dan ini tentu akan merusak keindahan aglaonema. Struktur daun bisa berubah dan berwarna kuning dimulai dari tepi daun menuju ke pusat/tengah dan akhirnya mati. Di bagian akar akan menyebabkan kekerdilan yang berujung berkurangnya kemampuan untuk menyerap makanan, sehingga tanaman akan kekurangan nutrisi.
Menghindari hal itu, tentu harus ada asupan lebih unsur K yang membuat tanaman tahan penyakit dan punya struktur kuat, baik dari batang, tangkai daun maupun daun.
Untuk memilih kadar P dan K yang lebih tinggi, caranya mudah. Selain bertanya pada pejual, bisa juga dilihat pada kemasan. Saat membeli pupuk, pasti akan terlihat tiga kombinasi angka yang sejajar. Contohnya 10-15-18, kombinasi ini menandakan kadar unsur secara berurutan, mulai dari N, P, dan K. Jadi, kadar unsurnya adalah N-10%, P-15% dan K-18%. (Tabloid Galery, 6/8/2008)
SUMBER TANAMAN AGLAONEMA
SUMBER TANAMAN AGLAONEMA
Apa manfaat Iklan di web ini
- Web ini di berbagai nama pencarian atau Keyword sudah di halaman satu Search Engine terutama Google
- Bisa untuk backlink ke Website anda Atau Akun Sosmed anda
- Bisa langsung di Kasih No Kontak atau Alamat anda sendiri, sehingga Customer langsung menghubungi anda
- Web ini sudah di kunjungi ribuan orang
- Sudah pasti nama nursery anda akan tambah terkenal
- Website ini setiap sebulan sekali saya optimasi melalui ratusan akun SOSMED kami, sudah pasti jika ada yang buka website ini Nama Nursery anda akan di lihat juga
SUMBER TANAMAN AGLAONEMA
Anda mau beli Tanaman Aglaonema untuk koleksi pribadi atau untuk di jual kembali silakan WA no yang ada di gambar ini, Inshaa Alloh saya bisa memberikan solusinya..Terima Kasih
aglaonema
aglaonema silver queen
aglaonema hybrid
aglaonema lipstick
aglaonema pink
aglaonema siam aurora
aglaonema valentine
aglaonema butterfly
aglaonema brevispathum
aglaonema commutatum
agnatha
aglaonema modestum
aglaonema red fire
siam aurora aglaonema
aglaonema lady valentine
aglaonema crispum
hemigraphis
agromyzidae
agrilus
aglaonema costatum
aleurites
aglaonema thailand
aglaonema pictum
aglonema red
aglaonema sp
aglaonema aurora
SUMBER TANAMAN AGLAONEMA
AGLAONEMA : merupakan Pupuk Langsung Pakai yang digunakan untuk tanaman hias daun khusus aglaonema. pupuk ini berbentuk cairan pupuk sebanyak 480 ml dengan kombinasi khusus untuk Mengkilapkan daun pada tanaman hias Aglaonema.
Pupuk Langsung Pakai untuk aglaonema sangat cocok untuk bibit tanaman hidroponik dan bagi para pemula hobbies tanaman dan sayuran. Pupuk Langsung Pakai Daun sangat praktis, mudah dan siap pakai. hanya tinggal disemprot selesai dan tinggal menunggu hasilnya. Cara penggunaan lengkap tertera di kemasan.
Hasil Yang diperoleh menggunakan pupuk ini adalah :
Mengkilapkan. mempertebal. mencerahkan. serta memperbesar ukuran daun aglonema
Warna daun aglaonema menjadi lebih bercorak batik sehingga lebih memukau
Meningkatkan daya tahan tanaman terhadap penyakit dan serangan hama
Pupuk Langsung Pakai Aglaonema hanya dapat diaplikasikan untuk tanaman hias Aglaonema.
SUMBER TANAMAN AGLAONEMA
Pupuk Langsung Pakai untuk aglaonema sangat cocok untuk bibit tanaman hidroponik dan bagi para pemula hobbies tanaman dan sayuran. Pupuk Langsung Pakai Daun sangat praktis, mudah dan siap pakai. hanya tinggal disemprot selesai dan tinggal menunggu hasilnya. Cara penggunaan lengkap tertera di kemasan.
Hasil Yang diperoleh menggunakan pupuk ini adalah :
Mengkilapkan. mempertebal. mencerahkan. serta memperbesar ukuran daun aglonema
Warna daun aglaonema menjadi lebih bercorak batik sehingga lebih memukau
Meningkatkan daya tahan tanaman terhadap penyakit dan serangan hama
Pupuk Langsung Pakai Aglaonema hanya dapat diaplikasikan untuk tanaman hias Aglaonema.
SUMBER TANAMAN AGLAONEMA
AGLAONEMA : Bagi tanaman, media tanam memliki banyak peran. Bahan ini merupakan tempat bertumpu agar tanaman bisa berdiri tegak. Di dalamnya juga terkandung hara, air, dan udara yang dibutuhkan oleh tanaman. Tiap jenis media tanam memiliki kapasitar menyimpan hara, air dan udara yang berlainan. Demikian pula dengan tanaman, tiap jenis butuh persyaratan hidup yang berbeda. Berikut 9 petunjuk praktis memilih media tanam.
Mengenal jenis dan sifat
Ada banyak jenis media tanam yang bisa dibeli. Tiap jenis memiliki bentuk, ukuran dan sifat yang berlainan. Media tanam berbentuk serpihan mampu menyimpan air lebih lama dan dalam jumlah banyak. Contohnya humus bambu. Sebaliknya, media tanam berbentuk silindris dan bulat bersifat mudah melepas air, semisal akar pakis dan coco fiber . Sedangkan media tanam berbentuk bulat diantaranya adalah pasir malang dan tanah. Ukuran butiran juga menentukan kemampuan benda tersebut menyimpan air. Semakin kecil diameternya, kian besar kemampuannya menyimpan air.
Tiap jenis tanaman butuh jenis media tanam berlainan. Tanaman penghuni daerah kering seperti Kaktus , Adenium , Euphorbia , dan Pachipodium sebaiknya ditanam menggunakan media tanam yang bersifat porus dan mudah membuang air. Tanaman seperti itu dicirikan oleh jumlah daun sedikit dan berukuran kecil. Sebaliknya, jenis tanaman penyuka kondisi lembap harus ditanam menggunakan media tanam yang mampu menyimpan air secara baik. Flora ini dicirikan oleh ukuran daunnya yang lebar. Semisal Aglaonema , Philodendron , dan Anthurium .
Pemilihan media tanam juga harus disesuaikan dengan keadaan lingkungan. Bila cuaca di tempat Anda berhawa panas dan kering, disarankan memilih jenis media tanam yang memiliki kemampuan menyimpan air yang kuat. Sebaliknya, bila kondisi cuaca tempat tinggal sering berkabut dan lembap, disarankan agar memilih media tanam yang porus. Media tanam seperti ini mudah mengaliirkan air. Sehingga membuat sistem perakaran tidak terlalu lembap dan menjadi busuk.
AGLAONEMA : Tanaman yang ditaruh di luar ruangan butuh pasokan air lebih banyak dari pada tanaman yang ditaruh di dalam ruangan. Sebab, tanaman di luar ruangan melangsungkan proses fotosintasa lebih cepat dibandingkan dengan tanaman yang berada di dalam ruangan. Selain itu, tiupan angin dan intensitas matahari di luar ruangan membuat laju penguapan lebih cepat dibandingkan dengan di dalam ruangan. Dengan demikian, tanaman yang ditaruh di luar ruangan sebaiknya di tanam memakai media tanam yang mampu menyimpan air dalam jumlah banyak dan dalam waktu lama.
Sesuaikan dengan jenis tanaman
Tiap jenis tanaman butuh jenis media tanam berlainan. Tanaman penghuni daerah kering seperti Kaktus , Adenium , Euphorbia , dan Pachipodium sebaiknya ditanam menggunakan media tanam yang bersifat porus dan mudah membuang air. Tanaman seperti itu dicirikan oleh jumlah daun sedikit dan berukuran kecil. Sebaliknya, jenis tanaman penyuka kondisi lembap harus ditanam menggunakan media tanam yang mampu menyimpan air secara baik. Flora ini dicirikan oleh ukuran daunnya yang lebar. Semisal Aglaonema , Philodendron , dan Anthurium .
Perhatikan kondisi lingkungan
Pemilihan media tanam juga harus disesuaikan dengan keadaan lingkungan. Bila cuaca di tempat Anda berhawa panas dan kering, disarankan memilih jenis media tanam yang memiliki kemampuan menyimpan air yang kuat. Sebaliknya, bila kondisi cuaca tempat tinggal sering berkabut dan lembap, disarankan agar memilih media tanam yang porus. Media tanam seperti ini mudah mengaliirkan air. Sehingga membuat sistem perakaran tidak terlalu lembap dan menjadi busuk.
Kenali pertumbuhan tanaman
Umumnya, tanaman muda yang masih dalam persemaian belum butuh pasokan hara dari luar karena masih memiliki cadangan makanan. Pada saat itu, Anda cukup menggunakan pasir malang, akar pakis atau coco peat sebagai media tanam. Media tanam dengan campuran pupuk yang kaya zat hara baru disuguhkan setelah daun lembaga telah gugur. Atau setelah daun asli yang pertama telah tumbuh.Indoor vs outdoor
AGLAONEMA : Tanaman yang ditaruh di luar ruangan butuh pasokan air lebih banyak dari pada tanaman yang ditaruh di dalam ruangan. Sebab, tanaman di luar ruangan melangsungkan proses fotosintasa lebih cepat dibandingkan dengan tanaman yang berada di dalam ruangan. Selain itu, tiupan angin dan intensitas matahari di luar ruangan membuat laju penguapan lebih cepat dibandingkan dengan di dalam ruangan. Dengan demikian, tanaman yang ditaruh di luar ruangan sebaiknya di tanam memakai media tanam yang mampu menyimpan air dalam jumlah banyak dan dalam waktu lama.
Sesuai dengan jenis pot
Pot berbahan plastik memiliki pori-pori lebih sedikit dibandingkan dengan pot gerabah. Sehingga pot plastik mampu menahan kelembapan media tanam lebih baik dibandingkan dengan pot gerabah. Namun, jumlah pori-pori sedikit itu membuat aerasi di dalam pot plastik tidak sebaik aerasi dalam pot gerabah. Bila Anda memilih pot plastik, disarankan agar media tanam yang digunakan adalah jenis yang mudah mengalirkan air dan porus. Sementara media tanam untuk pot gerabah dipilih yang memiliki kemampuan menyimpan air dalam waktu lama.Pertimbangkan potensi penyakit
Media tanam yang telah dicampur dengan pupuk kandang atau mengandung hara biasanya lebih mudah mengundang bibit penyakit. Campuran media tanam dengan pupuk kandang paling rawan mengundang bibit penyakit penyebab busuk akar. Media tanam tersebut cocok digunakan untuk menanam jenis tanaman yang menyukai kondisi kering. Misal Adenium , Pachipodium , dan Euphorbia .Usia pakai
Jangan lupa pertimbangkan pula usia pakainya. Media tanam bertekstur lunak dan mengandung hara biasanya lebih mudah melapuk dan terurai. Sedangkan media tanam bertekstur keras umumnya bersifat awet. Contoh media tanam berusia pendek adalah humus bambu, humus kaliandra dan coco peat. Sedangkan media tanam berusia panjang diantaranya akar pakis dan sekam padi. Bila Anda menggunakan media tanam berumur pendek, Anda harus lebih rajin melakukan repotting dibandingkan dengan memakai media tanam berumur panjang.Sintetis atau alami
AGLAONEMA : Anda juga bisa memilih media sintetis. Media tanam seperti ini bersifat lebih bersih dan bebas kuman dibandingkan dengan media tanam alami. Contoh media sintetis yang banyak diperjualbelikan adalah media gel. Benda ini banyak diterapkan dalam sistem hidroponik Harga media tanam sintetik tentu lebih mahal bila dibanding dengan media tanam alami. Anda juga harus rajin menambahkan larutan hara dengan dosis tepat menuju media tanam ini.SUMBER TANAMAN AGLAONEMA
HARGA AGLAONEMA SUKZOM JAIPONG
SEDANG : Rp. 400.000
KECIL : 300.000
PENGIRIMAN DARI KARANG TENGAH, TANGGERANG
Sebelum membeli kami berharap untuk menanyakan stok Aglaonema Sukzom yang ada pada kami di no WA . 0823-1128-9292
Terima Kasih
SUMBER TANAMAN AGLAONEMA
AGLAONEMA : Apakah anda sedang mencari Petani Aglaonema dengan maksud agar mendapatkan harga lebih murah dari pada kita membeli dari Reseller Aglaonema. Jika anda ingin mendapatkan Harga Aglaonema lebih murah silakan di WA ke No 0823-1128-9292 . Inshaa Alloh kami akan memberikan harga special untuk yang membeli melalui no WA tersebut
Di pict petani aglaonema sedang panen untuk di tempatkan di tempat yang terbaik agar oarang lain bisa memandang keindahan Tanaman Aglaonema ini.
Untuk merasakan panen Para Petani Aglaonema membutuhkan 3 bulan sampai 4 bulan agar bisa layak untuk di jual, ada juga lebih lama tergantung jenis varian dair aglaonema itu sendiri.
Yang mau tanya tanya stok aglaonema nya silakan ke NO WA di atas.atau bisa melalui link FB ini
Terima Kasih
SUMBER TANAMAN AGLAONEMA
Di pict petani aglaonema sedang panen untuk di tempatkan di tempat yang terbaik agar oarang lain bisa memandang keindahan Tanaman Aglaonema ini.
Untuk merasakan panen Para Petani Aglaonema membutuhkan 3 bulan sampai 4 bulan agar bisa layak untuk di jual, ada juga lebih lama tergantung jenis varian dair aglaonema itu sendiri.
Yang mau tanya tanya stok aglaonema nya silakan ke NO WA di atas.atau bisa melalui link FB ini
Terima Kasih
SUMBER TANAMAN AGLAONEMA
TANAMAN hias sri rejeki atau aglaonema merupakan salah satu jenis tanaman hias dengan harga jual tinggi. Karena penampilannya yang cantik daunnya yang hijau namun dihiasi dengan warna merah di seluruh sisinya sama seperti bibir wanita yang menggunakan lipstik. Tanaman hias yang satu ini banyak diletakkan di dalam ruangan.
AGLAONEMA : Seorang petani tanaman hias di Desa Tua Marga, Kabupaten Tabanan, I Wayan Sujana menuturkan, sri rejeki cocok ditanam di daerah dataran rendah hingga dataran tinggi.
Tanaman Aglaonema ini juga banyak ditanam di pekarangan karena warna daun yang cantik dengan kombinasi warna yang cerah dan kontras serta cara perawatan yang mudah, membuat tanaman hias ini sangat tinggi peminatnya.
Bila ingin menanam sri rejeki yang perlu disiapkan adalah pot yang telah diisi dengan media tanam yaitu pecahan genting atau bata merah di dasar pot, baru kemudia masukkan media tanam berupa campuran tanah dan pupuk kompos hingga sepertiga tinggi pot. Jika media sudah cukup lalu letakan tanaman sri rejeki pada bagian tengah-tengah pot lalu timbun dengan media tanam hingga pot terisi penuh. Namun perlu diingat jangan memadatkan media tanam dengan cara menekan-nekan media karena dapat merusak akar tanaman.
“Untuk mendapatkan warna daun sri rejeki yang indah, diperlukan perawatan yang tepat salah satunya adalah dengan pemberian pupuk. Pupuk yang digunakan untuk bunga aglaonema sri rejeki sebaiknya adalah pupuk kandang, pupuk humus, kompos, unsur hara mikro, pupuk anorganik, dan pupuk hormone,” tuturnya. Pemberian pupuk anorganik dan pupuk hormon sebaiknya diberikan setiap 1 kali dalam 3 atau 6 bulan. Untuk unsur hara mikro sebaiknya berikan sebanyak 1 kali setiap bulan. Selain itu untuk menjaga kesuburan tanaman, perlu dilakukan penggantian media tanam 1 kali dalam setahun.
AGLAONEMA : Ketika akan mengganti media caranya adalah dengan memegang batang sri rejeki pada bagian pangkalnya lalu miringkan pot agar tanaman tercabut dari medianya. “Kalau sri rejeki susah dikeluarkan, pukul-pukul bagian pinggir pot secara berkeliling, hingga tanaman terpisah dari potnya. Baru bersihkan akar dan bonggol sri rejeki dari sisa media yang menempel dengan cara merendamnya dalam air selama kurang lebih 30 menit,” paparnya.
SUMBER TANAMAN AGLAONEMA
AGLAONEMA : Seorang petani tanaman hias di Desa Tua Marga, Kabupaten Tabanan, I Wayan Sujana menuturkan, sri rejeki cocok ditanam di daerah dataran rendah hingga dataran tinggi.
Tanaman Aglaonema ini juga banyak ditanam di pekarangan karena warna daun yang cantik dengan kombinasi warna yang cerah dan kontras serta cara perawatan yang mudah, membuat tanaman hias ini sangat tinggi peminatnya.
Bila ingin menanam sri rejeki yang perlu disiapkan adalah pot yang telah diisi dengan media tanam yaitu pecahan genting atau bata merah di dasar pot, baru kemudia masukkan media tanam berupa campuran tanah dan pupuk kompos hingga sepertiga tinggi pot. Jika media sudah cukup lalu letakan tanaman sri rejeki pada bagian tengah-tengah pot lalu timbun dengan media tanam hingga pot terisi penuh. Namun perlu diingat jangan memadatkan media tanam dengan cara menekan-nekan media karena dapat merusak akar tanaman.
“Untuk mendapatkan warna daun sri rejeki yang indah, diperlukan perawatan yang tepat salah satunya adalah dengan pemberian pupuk. Pupuk yang digunakan untuk bunga aglaonema sri rejeki sebaiknya adalah pupuk kandang, pupuk humus, kompos, unsur hara mikro, pupuk anorganik, dan pupuk hormone,” tuturnya. Pemberian pupuk anorganik dan pupuk hormon sebaiknya diberikan setiap 1 kali dalam 3 atau 6 bulan. Untuk unsur hara mikro sebaiknya berikan sebanyak 1 kali setiap bulan. Selain itu untuk menjaga kesuburan tanaman, perlu dilakukan penggantian media tanam 1 kali dalam setahun.
AGLAONEMA : Ketika akan mengganti media caranya adalah dengan memegang batang sri rejeki pada bagian pangkalnya lalu miringkan pot agar tanaman tercabut dari medianya. “Kalau sri rejeki susah dikeluarkan, pukul-pukul bagian pinggir pot secara berkeliling, hingga tanaman terpisah dari potnya. Baru bersihkan akar dan bonggol sri rejeki dari sisa media yang menempel dengan cara merendamnya dalam air selama kurang lebih 30 menit,” paparnya.
SUMBER TANAMAN AGLAONEMA
Jenis Aglaonema Warna Merah, banyak variannya di antara lain yang sedang trend di tahun 2018 ini adalah
TANAMAN AGLAONEMA SUKSON JAIPONG
Harga tanaman ini berkisar antara 300 Ribu sampai Jutaan
TANAMAN AGLAONEMA WULANDARI
Harga Tanaman Aglaonema Wulandari berkisar antara 200 sampai 500 ribu tergantung bagus dan besarnya aglaonema wulandari ini
SUMBER TANAMAN AGLAONEMA
Tanaman hias adalah tanaman yang ditanam dalam sebuah pot dengan wujud yang menarik. Seperti tanaman-tanaman yang lain, media tanaman hias juga menggunakan tanah tetapi tanaman hias lebih memiliki wujud fisik yang berbeda. Hal ini terlihat dari jenis tanaman yang jarang dijumpai dan bukan termasuk tanaman liar, dengan warna yang beragam. Berbicara mengenai bisnis tanaman hias, sudah sejak dahulu beberapa orang menggeluti bisnis di bidang tanaman hias. Hanya saja memasuki tahun ke tahun, pelaku bisnis tanaman hias dapat dikatakan semakin dikenal. Hal ini tidak lain karena bantuan sosial media dan internet yang dapat dengan cepat menyebarluaskan bisnis dari tanaman hias itu sendiri. Bagi Anda yang ingin bergelut di bidang tanaman hias, jadilah pelaku bisnis yang fokus untuk menjual tanaman hias yang sedang trend. Apa saja trend bisnis tanaman hias saat ini? Berikut adalah beberapa diantaranya:
Tanaman Hias
Tanaman hias Puring
Bagi Anda pecinta tanaman hias, pasti Anda mengenal nama puring. Puring merupakan salah satu jenis tanaman hias yang sedang trend. Bahkan sampai sekarang pun tanaman hias puring masih banyak diminati oleh berbagai kalangan. Puring termasuk dalam jenis tanaman hias dikarenakan daun-daunnya terdiri dari beberapa warna. Ada yang memiliki warna ahijau tua, kombinasi warna hijau dan kuning, warna merah marun, sampai kombinasi warna merah, kuning, dan hijau pada satu helai daun puring. Semakin beragam warna daun-daunnya, semakin unik corak daun-daun tanaman hias puring, semakin tinggi harga jualnya.
Tanaman AGLAONEMA
Tanaman hias yang sedang trend sampai saat ini juga termasuk untuk jenis Aglaonema. Siapa yang tidak mengenal tanaman hias yang termasuk dalam family Araceae. Sekilas, jika Anda bukan pecinta tanaman hias, pastilah hanya menganggap tanaman hias Aglaonema sebagai tanaman berdaun biasa. Namun, jika Anda lihat secara seksama, setiap helai daun memiliki corak yang menarik. Selain itu warna hijau yang dimiliki tidak sekadar hijau daun. Degradasi hijau tua dan muda, menjadikan tanaman hias Aglaonema sempat menjadi tanaman hias fenomenal di tahun 2015. Jadi, jika Anda tertarik untuk menggeluti trend bisnis tanaman hias, pastikan tanaman hias Aglaonema ini hadir sebagai pilihan pelanggan Anda.
Tanaman hias Sanseviera
Jenis tanaman hias ini tidak sekadar menjadi tanaman hias, namun juga dapat menjadi tanaman kesehatan. Hal ini karena tanaman ini mampu menyerap gas karbondioksida dan tidak disukai oleh nyamuk. Menjadi salah satu jenis tanaman hias yang diminati dan masih trend karena pertumbuhan daun-daunnya yang ke atas. Fisiknya seperti tanaman pandan, hanya saja struktur batang daunnya lebih tebal, kuat, dan kokoh.
Tanaman hias Anthurium
Ingin agar bisnis Anda berjalan dengan lancar dan banyak memiliki pelanggan? Anda bisa menghadirkan kembali tanaman hias yang sempat trend dalam dua tahun terakhir ini, seperti tanaman hias Anthurium. Anda dapat menghadirkan jenis tanaman hias dengan bentuk daun yang unik ini. Selain itu, keindahan tanaman hias Anthurium adalah tanaman ini memiliki warna yang cerah, yaitu warna merah.
AGLAONEMA : Pastikan Anda selalu menghadirkan tanaman hias dalam kondisi segar, sehat, dan terawat. Sediakan media dan lahan yang tertata dengan rapi untuk menjalankan trend bisnis tanaman hias ini. Pastikan 4 tanaman hias di atas termasuk dalam daftar tanaman hias yang akan Anda jual karena pecinta tanaman hias pasti akan tertarik dengan koleksi tanaman hias yang sedang trend.
SUMBER TANAMAN AGLAONEMA
SUMBER TANAMAN AGLAONEMA
Aglaonema, mungkin sudah sangat dikenali terutama oleh penggemarnya. Tanaman hias yang memiliki kecantikan pada bentuk dan warnanya. Walau pun termasuk ke dalam tanaman hias yang memerlukan perawatan ekstra dan berharga mahal, tapi tidak menyurutkan pecintanya untuk memburu tanaman yang satu ini. Di Indonesia, aglaonema pada awalnya dikenal dengan nama sri rejeki. Melewati perkawinan silang dari spesies yang sama namun berbeda warna, lahirlah aglaonema-aglaonema berbagai jenis bentuk dan warna. Ada satu jenis aglaonema yang menjadi favorit, yaitu aglaonema berdaun merah yang lebih dikenal dengan nama aglaonema of sumatera. Aglaonema berdaun merah ini termasuk ke dalam agalonema yang mahal, karena dihasilkan dari proses persilangan dengan aglaonema yang lain. BerBeda jika aglaonema yang aslinya berwarna hijau, putih atau kuning harganya jauh lebih murah.
Mahalnya harga aglaonema dipengaruhi oleh berbagai hal, salah satunya adalah warna daun, faktor dimensi, dan usia. Pada spesies yang dimensi dan umurnya sudah dewasa, harganya lebih tinggi di banding dengan daun yang masih mungil. Satu hal yang menarik, kekompakan daun mempengaruhi harga, tangkai daun yang pendek, umumnya lebih mahal. Untuk spesies yang baru ditemukan, sudah pasti harganya pun tinggi. Hal inilah yang bisa membuat budidaya aglaonema bisa menjadi peluang usaha. Anda tidak hanya bisa menjual kepada para pecinta Tanaman Aglaonema tetapi Anda pun bisa menyewakannya kepada pihak-pihak yang membutuhkan tanaman hias sebagai penghias kantor atau tanaman hias dalam even tertentu. Bagi Anda yang ingin membudidayakannya, Anda bisa memperhatikan tips bagaimana cara merawat aglaonema berikut ini:
Cara Merawat Aglaonema
Batang dan dahan aglaonema mirip dengan talas, namun tanaman satu ini tidak terlalu menyukai air. Penyiraman cukup 3-4 hari sekali, dengan cara disemprot, bukan diguyur. Jika air berlebihan maka akan tumbuh jamur yang menyerang akar, dan dampaknya akan membuat aglaonema membusuk. Upayakan untuk sinar matahari tidak terkena langsung. Satu faktor yang bisa membuat aglaonema mati adalah suhu yang dingin. Jadi letakkan aglaonema pada suhu 35 derajat celsius. Tanaman Aglaonema cocok ditanam dalam media yang gembur, dan biasanya dicampur dengan pupuk. Untuk menghemat air, aglaonema cocok ditempatkan pada pot yang terbuat dari tanah liat.
Gangguan yang mengancam
AGLAONEMA : Ternyata si cantik ini akan layu jika mengalami gangguan psikologis. Gangguan yang akan membuat warna daun berubah akibat kurangnya cahaya, dan faktor kelembaban yang tinggi. Penyakit yang menyerang aglaonema adalah pembusukan. yang diserang akarnya oleh jamur jenis pythium spp akibat terlalu lembab dan basah.
Agar daun terlihat segar dan sehat, hati-hati terhadap kupu-kupu. Binatang bersayap indah ini biasanya hingga di dedaunan dan akan meninggalkan telur yang nantinya menetas menjadi ulat. Ulat inilah yang akan merusak daun. Untuk menghindarinya, apa salahnya daun dibersihkan perlahan dengan lap yang lembut dan halus secara berkala.
SUMBER TANAMAN AGLAONEMA
SUMBER TANAMAN AGLAONEMA
HAMA DAN PENYAKIT AGLAONEMA
1. Kutu Putih / Kutu Kebul
hama & penyakit aglaonema
Kutu ini lebih banyak menyerang aglaonema di dataran rendah dibanding dengan di dataran tinggi. Kutu putih whitefly ini dapat ditemukan di batang dan daun bagian bawah. Kutu tersebut mengisap cairan daun dan meninggalkan jelaga pada daun. Hal ini dapat ditanggulangi dengan membersihkan dengan kapas yang telah dicelupkan insektisida encer. Setelah itu, daun disemprotkan kembali dengan insektisida. Insektisida kontak atau sistemik yang bisa digunakan, seperti mitac 200 EC dosis 1-2 ml/l, Decis 1 cc/l, dan Cofidor 200 SL dosisi 1 ml/l.
2. Ulat
hama & penyakit aglaonemaHama ulat ada yang menyerang daun, yaitu spodoptera sp., ditandai dengan daun muda atau setengah tua yang rombeng dari pinggir. Ada juga ulat yang menyerang batang, yaitu noctuidae. Penanggulangannya dapat dilakukan dengan menggambil ulat secara mekanis. Namun, bila jumlahnya sudah banyak, ulat dapat dibasmi dengan menyemprotkan insektisida 2 minggu sekali. Insektisida yang dapat digunakan adalah Decis 25 EC 0,5-1 ml/l, Atabron 1 ml/l, atau Buldok 25 EC dosis 0.5-2 ml/l.
3. Belalang
Gejala penyerapan hama belalang ini sama dengan ulat, yaitu daun menjadi rombeng. Hama ini dapat ditanggulangi dengan penangkapan secara manual. Tangkap belalang yang belum bersayap atau saat masih pagi dan berembun-belalang tidak bisa terbang dengan sayap basah. Anda juga dapat menyemprotkan Confidor 200 SL dosis 1 ml/l. Campurkan Decis 2,5 EC dosis 0,75-1 ml/l dengan frekuensi penyemprotan 2 minggu sekali.
4. Kutu Perisai
Hama ini menyerang bagian daun. Kutu ini biasanya terdapat koloni dengan membentuk barisan di bagian tulang punggung daun, Sesuai namanya, kutu ini memiliki bentuk fisik seperti perisai pada bagian punggungnya. Kutu perisai diatasi dengan menggunakan insektisida sistemik dengan bahan aktif acephate.
5. Root Mealy Bugs
Hama ini menyerang bagian akar tanaman, bentuknya seperti kutu putih. Tanaman menjadi kurus, kerdil daunnya mengecil dan layu. Anda dapat menanggulangainya dengan mengganti media tanam. Selain itu, gunakan insektisida Confidor 200 SL dosis 0,5-0,75 ml/l atau Supracide 25 WP dosis 1-2 g/l dengan frekuensi 2 minggu sekali.6. Kutu Sisik
Menyerang bagian daun, pelepah, batang, dan bunga. Bentuknya seperti lintah dengan ukuran yang jauh lebih kecil. Kutu sisik dapat menyebabkan daun mengerut, kuning, layu dan akhirnya mati. Bersihkan kutu sisik dengan cara dikerik. Anda juga dapat menyemprotkan insektisida Confidor 200-SL atau Agrimex 18 EC dosis 1 ml/l dengan frekuensi 1 minggu sekali.
PENYAKIT
Penyakit pada tanaman khususnya aglaonema disebabkan oleh 2 patogen, yaitu cendawan dan bakteri. Jumlah cendawan yang menyebabkan penyakit umumnya lebih banyak dibanding bakteri. Bagian tanaman yang terkena bakteri biasanya mengeluarkan bau tidak sedap.
1. Busuk Akar
Penyakit ini ditandai dengan daun yang menjadi pucat lalu busuk, batang yang berlubang dan layu, serta akarnya berwarna coklat kehitaman. Busuk akar disebabkan karena media yang terlalu lembap sehingga menyebabkan cendawan cepat berkembang. Tanggulangi busuk akar dengan mengganti media baru yang lebih porous, lalu potong bagian akar yang busuk dan oleskan fungisida pada bekas potongan. Bisa juga dengan menyemprotkan fingisida Previcur N dosis 1 ml/l dengan frekuensi 2 minggu sekali.2. Layu Fusarium
Gejala serangan ditandai dengan tulang daun yang pucat berubah warna menjadi cokelat keabuan lalu tangkainya membusuk. Penyababnya adalah media yang selalu basah sehingga media tanam jadi ber-pH rendah. Kondisi tersebut membuat cendawan fusarium oxysporium leluasa berkembang. Penyakit ini dapat ditanggulangi dengan cara mengganti media tanam. Dapat juga dengan menyiramkan fungisida Derosol 500 SC dosis 1,5 ml/l setiap 2 minggu. Bisa juga diatasi dengan menyemprotkan fungsida Folicur 25 WP 1-2 g/l atau Folocur 250 EC 1-2 ml/l atau Delsane MX 200 dosis1 g/l. Penyakit ini dapat dicegah dengan menyiramkan Folicur 250 EC dengan konsentrasi 2 ml/l setiap 2 minggu sekali.
3. Layu Bakteri
Dari namanya tentu dapat diketahui bahwa penyakit tanaman disebabkan oleh bakteri. Layu bakteri ditandai dengan daun dan batang yang melunak serta bau yang tak sedap. Untuk mencegahnya, media tanam harus tetap dijaga agar tidak terlalu basah dan lingkungan sekitar tidak terlalui lembap. Atasi layu fusarium dengan menyemprotkan bakterisida Agrept dosis 1-2 ml/l atau Starner dosis 1 g/l setiap 2 minggu sekali.
4. Bercak Daun
Penyakit ini disebabkan oleh cendawan. Sesuai namanya, penyakit ini ditandai dengan adanya bercak daun yang lama kelamaan akan membusuk. Bercak daun ini dapat diatasi dengan langsung memotong daun yang busuk. Dapat juga menyemprotkan fungisida folicur 25 WP dosis 1-2 g/l atau folicur 250 EC dosis 1-2 ml/l. Selain itu, dapat juga dengan menggunakan Score dosis 1 cc/l. Frekuensi penyemprotan 2 minggu sekali. Pupuk berkadar kalsium tinggi juga dapat membantu mengatasi penyakit ini.
VIRUS
AGLAONEMA : Adanya virus pada aglaonema ditandai dengan daun yang berlubang menjadi kekuningan atau menjadi keriting. Perubahan tersebut karena virus dapat menghancurkan klorofil dan jaringan lainnya pada daun. Tanaman yang terjangkit virus tidak dapat ditanggulangi. Perawatan dan pengendalian lingkungan yang baik merupakan cara pencegahan yang paling efektif. Virus dapat menyebar dengan bantuan vektor seperti hama pengisap cairan tanaman dan penggunaan alat potong yang tidak steril.Kelainan Fisiologis
Gejala fisiologis disebabkan oleh faktor-faktor lingkungan seperti sinar matahari, suhu, defisiensi hara, air, dan tingkat keasaman. Sinar matahari yang berlebihan dapat menyebabkan daun mengering dan layu. Bercak coklat akan timbul bila daun yang tidak berklorofil terbakar sinar matahari.
Sumber cahaya yang tidak merata dan posisi tanaman yang tidak pernah diputar menyebabkan pertumbuhan tanaman menjadi miring. Kekurangan sinar matahari dapat menyebabkan warna daun pada aglaonema menjadi memucat. Selain itu, kelebihan air dapat menyebabkan daun menguning
Disamping gejala-gejala tersebut, pernahkah Anda melihat daun aglaonema menjadi kecil dan kerdil? Hal itu bisa disebabkan oleh defisiensi hara, media yang sudah lama tidak diganti, atau aglaonema tidak cocok dengan ketinggian tempat.
SUMBER TANAMAN AGLAONEMA
Aglaonema Indonesia Yogyakarta menggelar kontes tanaman indoor dengan nilai ekonomis tinggi yakni aglaonema. Jogja Aglaonema Indonesia Contest (JAIC) menjadi gelaran komunitas pecinta tanaman hias di Yogyakarta ini.
"Ini adalah kontes tanaman jenis aglaonema untuk wilayah seluruh indonesia dengan memperebutkan sejumlah trophy dan piala Gubernur DIY," jelas Agus Choliq Ketua Panitia JAIC saat ditemui Tribunjogja.com Minggu (18/3/2018) sore.
Berlokasi di atrium Jogja City Mal, JAIC menggelar beberapa rangkaian acara. Mulai dari kontes hingga lelang tanaman aglaonema diadakan secara terbuka.
Peserta kontes diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai daerah dengan empat kelas empat kelas berbeda yakni kelas tunggal dewasa, khocin, rumpun serta juvenil.
Kontes pun melalui penilaian yang ketat dari bentuk tanaman, corak warna, batang serta kesehatan tanaman ikut dinilai.
"Ada juga seminar khusus pembudidayaan yakni teknik penyilangan aglaonema, pameran serta kontes, khusus untuk seminar diikuti sekitar 150 peserta yang berasal dari seluruh Indonesia," lanjut Choliq.
Selain itu, kegiatan JAIC sekaligus menjadi ajang silaturahim para pecinta tanaman Aglaonema di seluruh Indonesia.
Ke depan rencananya, selain mengembangkan tanamana aglaonema, komunitas ini juga berharap mampu mempopulerkan tanaman hias unik dan mudah perawatannya ini.
"Aglaonema termasuk tanaman hias indoor yang mudah dibudidayakan dirawat sekaligus memiliki corak dan warna yang bagus," lanjutnya.
SUMBER TANAMAN AGLAONEMA
AGLAONEMA MAHASETY
Jenis Aglaonema Mahasety adalah varian baru dari ratusan aglaonema lainnya, keunikan aglaonema mahasety terletak warna merah merona, bentuk daun bulat dan stang pendek., dipasaran aglaonema ini berkisar antara 200 Ribuan sampai jutaan, tergantung dari bagus dan besarnya pohon aglaonema mahasety ini.
Bagi yang berminat untuk cek stok silakn WA ke Nawawi Kiwie dengan no WA 0812-8762-2699
SUMBER TANAMAN AGLAONEMA
AGLAONEMA : memang enggak ada matinya. Kini, Aglaonema daun hijau sedang banyak dicari. Berkat persilangan, warna dan corak daunnya amat beragam. Pecinta tanaman mana yang tak kenal Aglaonema (Aglaonema sp.)?
Jika tak begitu akrab dengan nama Aglaonema, orang pasti akan lebih mengenalnya dengan sebutan tanaman Sri Rejeki. Tanaman tropis berdaun cantik ini merupakan varian tanaman dari keluarga Araceae. Aglaonema memiliki daya pikat pada warna dan corak daunnya yang berbeda-beda.
Lihat saja Aglaonema non hibrida, yang pada umumnya berdaun hijau, namun tetap cantik dengan corak daun yang unik. Sementara, Aglaonema hibrida daunnya lebih beragam, dengan dominasi warna kemerahan, kuning, dan jingga.
Setelah melalui persilangan, Aglaonema yang aslinya berdaun hijau ini memang mengalami perubahan corak warna daun, seperti menjadi merah atau pink. Aglaonema merah inilah yang beberapa tahun terakhir ini menjadi incaran orang, bahkan pernah menjadi buah bibir di antara para pecinta tanaman hias dunia.
Orang-orang Asia memang lebih menyukai Aglaonema berdaun merah. Padahal, para pecinta tanaman hias dari Amerika justru lebih menyukai Aglaonema daun hijau. "Memang, dari segi harga yang daun merah lebih mahal, sedangkan yang hijau bisa setengah harganya," tutur Ukay, dari An-Nisa Flora.
Namun, kini harga Aglaonema, termasuk yang berdaun merah, semakin terjangkau. Dulu, bagi kalangan tertentu, Aglaonema merah masih dianggap mahal. Setelah harga-harga itu dikoreksi, jadi bisa terjangkau masyarakat luas. "Peminatnya pun tak hanya di Jakarta saja, tapi juga merambah ke daerah Lombok, Gorontalo (Sulawesi)."
Selain lebih murah, merawat Aglaonema hijau lebih mudah dibanding Aglaonema daun merah. Pembiakannya pun sangat mudah. Dalam waktu 4-5 bulan saja sudah bisa menghasilkan tunas baru. Dari tunas ini bisa dipisahkan dari induknya, kemudian menjadi tanaman baru.
Menurut Ukay, untuk menghasilkan daun merah jelas lebih sulit karena harus dilakukan persilangan dengan induk jantan dari Aglaonema daun merah. Sementara ratundumnya pun (cawang) agak sulit dirawat. "Berbeda dengan persilangan daun hijau, lebih mudah karena sama-sama berwarna hijau," jelas Ukay.
Ukay yang membiakkan Aglaonema di daerah Sawangan, Depok ini memiliki kendala dengan cuaca di lokasi ini. "Di Sawangan curah hujannya sangat tinggi, sehingga sirkulasi udaranya tidak cepat. Udara jadi lembap dan susah kering. Makanya, daun Aglaonema jadi tertutup lumut dan berwarna kusam seperti kena debu. Warnanya jadi tidak terang dan menarik seperti aslinya."
Sehingga, saran Ukay, sebaiknya Aglaonema jangan ditanam di lokasi yang memiliki tingkat kelembapan tinggi atau bercurah hujan tinggi. "Aglaonema senang berada di tempat lembap, tapi udaranya harus kering. Idealnya harus ditanam di tempat dengan kelembapan rendah agar lumut tidak terpancing tumbuh," papar Ukay sambil menyarankan menyiraminya 2-3 hari sekali.
Jika daun Aglaonema tertutup lumut, kata Ukay, agak sulit membersihkannya. Sebab, lumut menempel kuat di daun. Namun, tetap ada cara mudah yang bisa dilakukan untuk membersihkannya. Gunakan spons busa, basahi dengan deterjen. Gosok perlahan-lahan di permukaan daun yang berlumut. Daun pun akan kembali cerah.
Yang juga penting diperhatikan, lanjut Ukay, media tanamnya harus porous. Artinya, meski hujan, airnya harus bisa langsung terbuang dari media tanam. Sebab, jika media tanamnya dirasa tidak cocok, akan terjadi pembusukan akar. Akan tetapi, imbuhnya, sebenarnya Aglaonema daun hijau merupakan pot plant yang lebih cocok diletakkan di atas meja atau di teras depan rumah, sehingga berkesan lebih mewah.
Kendati pamornya masih kalah dibanding yang berdaun merah, menurut pengamatan Ukay, Aglaonema daun hijau yang hijau tetap masih dicari. "Misalnya yang Snow White dan Milkyway, setiap kali ada pameran pasti habis terjual. Sebab, yang berdaun hijau itu tetap cantik dipandang, lho. Malah, warna hijau lebih sehat untuk mata, daripada melihat sekelompok Aglaonema daun merah yang bisa membuat sakit mata," guaru Ukay.
Keterangan Gambar:
1. Varietas baru, belum memiliki nama. Bentuk daunnya lebih membulat dengan panjang 40-50 cm, dan lebar 25 cm. Pada varietas lama, daunnya lebih panjang. Warna daunnya hijau muda bergaris-garis hijau tua.
2. milkyway, garis putihnya cukup menyolok dan warnanya terlihat kontras.
3. Snow White merupakan varietas yang paling populer. Jika disimpan di tempat teduh, daunnya cenderung akan menjadi lebih kuning.
4. Daun Aglaonema hijau mengalami mutasi dari hijau tua menjadi bintik-bintik putih. Sementara di balik daun, warnanya lebih muda. Varietas lama yang ada di Indonesia, termasuk tanaman yang banyak dicari orang. Biasanya disebut Tutul-tutul atau Sri Rejeki atau Beras Tumpah.
5. Persilangan A.costatum dan A.Cochin, hasilnya akan didapat motif daun A.cochin, tapi batangnya A.costatum, yang biasanya tegak jadi lebih melebar.
6. Hasil perbaikan dari Aglaonema mini, varietasnya lebih banyak dan biasanya ukurannya lebih kecil.
7. Hasil persilangan A.stenophyllum, biasanya daun berbentuk lancip dan memanjang, warnanya cenderung hijau dan lebih tebal. Anakan pertama, daunnya lebar, tapi makin ke atas makin kecil.
8. Silangan A.cochin dan A.commutatum, biasanya tangkainya panjang, tapi yang ini pendek, dengan lebar 1-2 cm. Bentuk daunnya pun terlihat kompak.
9. Belum memiliki nama. Daunnya sangat tebal dan bulat dengan lebar 30x25 cm. Warna daun sangat beraturan, mulai dari hijau tua, sedang, dan muda.
10. Hasil perbaikan yang membesar. Bentangan tajuknya mencapai di atas 1 meter.
11. Persilangan A.costatum dan A.brevispathum, keunikannya terletak pada warna tulang daun yang tetap putih, bentuk daun bulat dengan panjang 40 cm dan lebar 30 cm. Ada yang bermotif garis-garis.
12. Aglaonema dari Filipina, memiliki buah. Jika sudah matang, buahnya berwarna merah. Untuk pembiakan, buah dibuka, disimpan dulu 1-2 hari, lalu disemai. Hasilnya akan persis seperti induknya. Keunikan lainnya, jika belum berbatang, bentuknya mirip Homalomena.
13. Aglaonema Lipstick dengan warna daun hijau putih. Tidak memiliki motif, warna daun semua hijau. Besar dan diameter daun di atas 1 meter.
SUMBER TANAMAN AGLAONEMA
Jika tak begitu akrab dengan nama Aglaonema, orang pasti akan lebih mengenalnya dengan sebutan tanaman Sri Rejeki. Tanaman tropis berdaun cantik ini merupakan varian tanaman dari keluarga Araceae. Aglaonema memiliki daya pikat pada warna dan corak daunnya yang berbeda-beda.
Lihat saja Aglaonema non hibrida, yang pada umumnya berdaun hijau, namun tetap cantik dengan corak daun yang unik. Sementara, Aglaonema hibrida daunnya lebih beragam, dengan dominasi warna kemerahan, kuning, dan jingga.
Setelah melalui persilangan, Aglaonema yang aslinya berdaun hijau ini memang mengalami perubahan corak warna daun, seperti menjadi merah atau pink. Aglaonema merah inilah yang beberapa tahun terakhir ini menjadi incaran orang, bahkan pernah menjadi buah bibir di antara para pecinta tanaman hias dunia.
Orang-orang Asia memang lebih menyukai Aglaonema berdaun merah. Padahal, para pecinta tanaman hias dari Amerika justru lebih menyukai Aglaonema daun hijau. "Memang, dari segi harga yang daun merah lebih mahal, sedangkan yang hijau bisa setengah harganya," tutur Ukay, dari An-Nisa Flora.
Namun, kini harga Aglaonema, termasuk yang berdaun merah, semakin terjangkau. Dulu, bagi kalangan tertentu, Aglaonema merah masih dianggap mahal. Setelah harga-harga itu dikoreksi, jadi bisa terjangkau masyarakat luas. "Peminatnya pun tak hanya di Jakarta saja, tapi juga merambah ke daerah Lombok, Gorontalo (Sulawesi)."
Selain lebih murah, merawat Aglaonema hijau lebih mudah dibanding Aglaonema daun merah. Pembiakannya pun sangat mudah. Dalam waktu 4-5 bulan saja sudah bisa menghasilkan tunas baru. Dari tunas ini bisa dipisahkan dari induknya, kemudian menjadi tanaman baru.
Menurut Ukay, untuk menghasilkan daun merah jelas lebih sulit karena harus dilakukan persilangan dengan induk jantan dari Aglaonema daun merah. Sementara ratundumnya pun (cawang) agak sulit dirawat. "Berbeda dengan persilangan daun hijau, lebih mudah karena sama-sama berwarna hijau," jelas Ukay.
COCOK DI TERAS
Media tanaman yang dipakai untuk menanam Aglaonema sama seperti halnya tanaman hias lain. Campuran arang sekam, cocopeat (serbuk sabut kelapa), pasir malang, kapur penetral pH tanah, dan pupuk slow release. Kesuburan serta cerahnya warna hijau daun yang dihasilkan, sangat tergantung pada lokasi di mana tanaman itu tumbuh.Ukay yang membiakkan Aglaonema di daerah Sawangan, Depok ini memiliki kendala dengan cuaca di lokasi ini. "Di Sawangan curah hujannya sangat tinggi, sehingga sirkulasi udaranya tidak cepat. Udara jadi lembap dan susah kering. Makanya, daun Aglaonema jadi tertutup lumut dan berwarna kusam seperti kena debu. Warnanya jadi tidak terang dan menarik seperti aslinya."
Sehingga, saran Ukay, sebaiknya Aglaonema jangan ditanam di lokasi yang memiliki tingkat kelembapan tinggi atau bercurah hujan tinggi. "Aglaonema senang berada di tempat lembap, tapi udaranya harus kering. Idealnya harus ditanam di tempat dengan kelembapan rendah agar lumut tidak terpancing tumbuh," papar Ukay sambil menyarankan menyiraminya 2-3 hari sekali.
Jika daun Aglaonema tertutup lumut, kata Ukay, agak sulit membersihkannya. Sebab, lumut menempel kuat di daun. Namun, tetap ada cara mudah yang bisa dilakukan untuk membersihkannya. Gunakan spons busa, basahi dengan deterjen. Gosok perlahan-lahan di permukaan daun yang berlumut. Daun pun akan kembali cerah.
Yang juga penting diperhatikan, lanjut Ukay, media tanamnya harus porous. Artinya, meski hujan, airnya harus bisa langsung terbuang dari media tanam. Sebab, jika media tanamnya dirasa tidak cocok, akan terjadi pembusukan akar. Akan tetapi, imbuhnya, sebenarnya Aglaonema daun hijau merupakan pot plant yang lebih cocok diletakkan di atas meja atau di teras depan rumah, sehingga berkesan lebih mewah.
Kendati pamornya masih kalah dibanding yang berdaun merah, menurut pengamatan Ukay, Aglaonema daun hijau yang hijau tetap masih dicari. "Misalnya yang Snow White dan Milkyway, setiap kali ada pameran pasti habis terjual. Sebab, yang berdaun hijau itu tetap cantik dipandang, lho. Malah, warna hijau lebih sehat untuk mata, daripada melihat sekelompok Aglaonema daun merah yang bisa membuat sakit mata," guaru Ukay.
JENIS-JENIS AGLAONEMA HIJAU
Tahukah Anda, Aglaonema daun hijau memiliki banyak jenis dengan corak daun yang berbeda dan unik? Sebut saja Aglaonema Snow White. Milkyway, A. communtatum, atau A. cochin.Keterangan Gambar:
1. Varietas baru, belum memiliki nama. Bentuk daunnya lebih membulat dengan panjang 40-50 cm, dan lebar 25 cm. Pada varietas lama, daunnya lebih panjang. Warna daunnya hijau muda bergaris-garis hijau tua.
2. milkyway, garis putihnya cukup menyolok dan warnanya terlihat kontras.
3. Snow White merupakan varietas yang paling populer. Jika disimpan di tempat teduh, daunnya cenderung akan menjadi lebih kuning.
4. Daun Aglaonema hijau mengalami mutasi dari hijau tua menjadi bintik-bintik putih. Sementara di balik daun, warnanya lebih muda. Varietas lama yang ada di Indonesia, termasuk tanaman yang banyak dicari orang. Biasanya disebut Tutul-tutul atau Sri Rejeki atau Beras Tumpah.
5. Persilangan A.costatum dan A.Cochin, hasilnya akan didapat motif daun A.cochin, tapi batangnya A.costatum, yang biasanya tegak jadi lebih melebar.
6. Hasil perbaikan dari Aglaonema mini, varietasnya lebih banyak dan biasanya ukurannya lebih kecil.
7. Hasil persilangan A.stenophyllum, biasanya daun berbentuk lancip dan memanjang, warnanya cenderung hijau dan lebih tebal. Anakan pertama, daunnya lebar, tapi makin ke atas makin kecil.
8. Silangan A.cochin dan A.commutatum, biasanya tangkainya panjang, tapi yang ini pendek, dengan lebar 1-2 cm. Bentuk daunnya pun terlihat kompak.
9. Belum memiliki nama. Daunnya sangat tebal dan bulat dengan lebar 30x25 cm. Warna daun sangat beraturan, mulai dari hijau tua, sedang, dan muda.
10. Hasil perbaikan yang membesar. Bentangan tajuknya mencapai di atas 1 meter.
11. Persilangan A.costatum dan A.brevispathum, keunikannya terletak pada warna tulang daun yang tetap putih, bentuk daun bulat dengan panjang 40 cm dan lebar 30 cm. Ada yang bermotif garis-garis.
12. Aglaonema dari Filipina, memiliki buah. Jika sudah matang, buahnya berwarna merah. Untuk pembiakan, buah dibuka, disimpan dulu 1-2 hari, lalu disemai. Hasilnya akan persis seperti induknya. Keunikan lainnya, jika belum berbatang, bentuknya mirip Homalomena.
13. Aglaonema Lipstick dengan warna daun hijau putih. Tidak memiliki motif, warna daun semua hijau. Besar dan diameter daun di atas 1 meter.
SUMBER TANAMAN AGLAONEMA
Langganan:
Postingan (Atom)